oleh ust. Ihsan Tanjung
Islam sangat menganjurkan pemeluknya
untuk berinfaq. Anjuran yang bahkan pada bagian awal surah Al-Baqarah
telah disebutkan oleh Allah subhaanahu wa ta’aala menggambarkan salah satu karakter utama orang bertaqwa.
الم ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ
يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
“Alif Laam Miim. Kitab (Al-Qur’an)
ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat
dan meng-infaq-kan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”
(QS Al-Baqarah ayat 1-3)
(QS Al-Baqarah ayat 1-3)
Dalam ayat di atas Allah ta’aala
menyebutkan karakter muttaqin yang biasa berinfaq bersama karakternya
yang rajin menegakkan sholat. Di dalam Al-Qur’an hampir selalu karakter
menegakkan sholat dan mengeluarkan infaq disebutkan dalam suatu
rangkaian berpasangan. Hal ini mudah dimengerti sebab ajaran Islam
selalu menekankan keseimbangan dalam segala sesuatu. Islam bukan semata
ajaran yang mewujudkan hubungan antara hamba dengan rabbnya atau hablum minAllah, tetapi juga hubungan antara hamba dengan sesama hamba atau hablum minan-naas.
Uniknya lagi, di dalam ajaran Islam bila suatu perintah Allah ta’aala dilaksanakan,
maka bukan saja hal itu menunjukkan kepatuhan seorang hamba akan
rabbnya, melainkan dijamin bakal mendatangkan manfaat bagi si hamba. Ini
yang disebut dengan fadhilah atau keutamaan suatu ’amal-perbuatan. Misalnya sholat malam atau tahajjud. Allah ta’aala menjanjikan bagi pelakunya bakal memperoleh kekuatan daya pengaruh ketika berbicara.
يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا
أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا
أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا
“Hai orang yang berselimut
(Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit
(daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu
sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan
perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.” (QS AlMuzzammil ayat 1-5)
Contoh lainnya bila seseorang meningkatkan ketaqwaan kepada Allah ta’aala maka di antara fadhilah yang akan ia peroleh adalah penambahan ilmu dari Allah ta’aala, jalan keluar kesulitan hidupnya serta rizqi dari arah yang tidak disangka-sangka.
وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ
”Dan bertakwalah kepada Allah; Allah (akan) mengajarmu.” (QS AlBaqarah ayat 282)
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
”Barangsiapa yang bertakwa kepada
Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya
rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS Ath-Thalaq ayat 2-3)
Demikian pula dengan berinfaq. Allah ta’aala menjanjikan fadhilah di balik kedermawanan seseorang yang rajin berinfaq.
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ
لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ
شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Katakanlah, “Sesungguhnya Tuhanku
melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara
hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan
barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan
Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS Saba’ ayat 39)
Bahkan dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam
menggambarkan keuntungan yang bakal diraih seseorang yang rajin
berinfaq di pagi hari sekaligus kerugian yang bakal dideritanya bilamana
ia tidak peduli berinfaq di pagi hari.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ
يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ
أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا
وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا (البخاري)
وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا (البخاري)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu sesungguhnya Nabi Muhammad shollallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
“Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun
kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya
Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”, sedangkan yang satu lagi
berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan
(hartanya)” (HR Bukhary 5/270)
Pembaca yang budiman, marilah kita
galakkan berinfaq di pagi hari agar malaikat mendoakan kelapangan rizqi
yang memang sangat kita perlukan untuk memperlancar ibadah, amal sholeh,
da’wah dan jihad kita di dunia. Dan jangan biarkan ada satu pagipun
yang berlalu tanpa berinfaq sebab itu sama saja kita mengundang
kerusakan dalam hidup sebagaimana doa malaikat yang satunya di setiap
pagi hari.
Ketahuilah, bukan banyaknya jumlah infaq yang penting melainkan kontinuitas-nya. Lebih
baik berinfaq sedikit namun konstan terus-menerus daripada berinfaq
dalam jumlah besar namun hanya sekali setahun atau seumur hidup.
Orang yang konstan berinfaq tidak bakal dipengaruhi oleh musim. Dalam
masa paceklik tetap berinfaq, dalam masa panen tentu lebih pasti.
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ
أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ
أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ
“Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan
bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit.”
(QS Ali Imran ayat 133-134)
(QS Ali Imran ayat 133-134)
Source : Khazanah Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar